Review Serial 'Loki': Mengulik Sisi Lain Loki Dari Tiga Episode Pertama
Review Series "Loki" (2021) episode 1,2 & 3.
Loki merupakan serial terbaru dari Marvel Studios yang memberikan panggung sepenuhnya untuk karakter Loki yang diperankan oleh Tom Hiddleston. Serial Loki ini memiliki total 6 episode dan menjadi Serial ketiga yang dirilis di Disney+ pada awal Juni 2021, dalam rangkaian Marvel Cinematic Universe Phase 4, yang sebelumnya telah dimulai dengan "WandaVision" pada bulan Januari, kemudian “The Falcon and The Winter Soldier" pada Maret lalu.
SINOPSIS
Serial Loki melanjutkan cerita dari karakter Loki versi 2012 (atau disebut varian) yang berada di film Avengers: End Game. Pasca Loki kabur menggunakan tesseract di End Game, ia langsung ditangkap oleh organisasi yang dinamakan Time Variance Authority (TVA). TVA sendiri merupakan organisasi yang mengawasi dan melindungi garis waktu agar sesuai dengan semestinya. TVA akan menangkap orang-orang yang telah mengacaukan waktu seperti melakukan sesuatu yang tidak seharusnya mereka lakukan. Ketika Loki kabur, hal itu membuat garis waktu menjadi chaos. TVA yang menyadarinya langsung menangkap Loki. Sebagai gantinya, organisasi ini meminta Loki untuk membereskan suatu masalah yang membuat garis waktu menjadi kacau. Apakah Loki akan berhasil menyelesaikan pekerjaannya? Atau malah menimbulkan masalah baru?
MENGENAL LEBIH DALAM KARAKTER LOKI
Meski saat ulasan ini ditulis, serial ini masih bersifat ongoing. Namun tidak ada salahnya mengulik lebih dini sang penjahat terkenal dari Marvel ini pada tiga episode pertamanya sembari menunggu sisa tiga episode akhir. Loki sendiri dikenal sebagai The God of Mischief yang demen menimbulkan kekacauan. Memegang karakteristik yang menyenangkan sebagai seorang villain; tengil, licik, egois, dan dengan harga diri tinggi meski selama ini tak kunjung meraih kejayaan. Ada sisi dalam diri Loki—yang lebih baik—yang tampaknya tertahan oleh tekad dan gengsinya. Ada kompleksitas dalam perasaan Loki yang pada pihak mana sebetulnya menempatkan diri. Ada kecamuk dalam batin Loki yang perlu dieksplorasi agar kita semakin mengenal saudara Thor ini. Beruntungnya di serial ini, kita akan dibawa menyelami karakter Loki lebih dalam.
Terutama pada episode pertama, kita diperlihatkan sedikit demi sedikit sisi humanis dari Loki yang akan membuat kita bersimpati pada villain satu ini. Loki yang terkenal dengan egonya, akhirnya menghadapi konsekuensi yang tidak pernah dia duga bisa terjadi pada makhluk yang berpegang pada keagungan seperti dirinya sendiri. Namun tentu saja, akan ada banyak humor yang terjadi pada episode ini dimana Loki yang menjadi tersangka TVA dan berjuang menemukan tempat dalam birokrasi yang tak kenal ampun.
Lanjut di episode kedua, kita juga masih melihat sisi berbeda dari Loki saat ia direkrut untuk membantu menyelesaikan kasus masalah besar bersama agen Mobius, yang membutuhkan perspektif Loki yang 'unik'. Kualitas akting Tom Hiddleston disini benar-benar diperlihatkan, tentu tak diragukan lagi mampu membius penonton dengan kebengisan sekaligus kekonyolan khasnya. Ditambah kemistrinya dengan Owen Wilson yang semakin padu dan sangat mencuri perhatian. Namun, yang menjadi kekuatan episode ini yaitu terletak pada naskahnya yang mungkin terlihat ringan namun cukup filosifis, yakni mempertanyakan tentang 'kehendak bebas' dari setiap makhluk di alam semesta. Dan jelas, kemunculan Lady Loki diakhir yang sangat mengejutkan.
Hingga sampai di episode ketiga. Kalian yang masih menginginkan pertikaian lucu antara Mobius dan Loki sepertinya harus bersabar dulu. Pasalnya di episode kali ini, Loki terpaksa berurusan langsung dengan Lady Loki (atau disebut Sylvia) dan saling membantu untuk melarikan diri dari kehancuran semesta yang masif yakni planet Lamentis-1. Di episode ini juga lebih fokus memperlihatkan tumbuhnya jalinan hubungan antara kedua karakter tersebut. Dibalik sikap saling berlawanan tampak keduanya memiliki kesamaan karakteristik. Apalagi absennya Mobius, Loki semakin bersinar sebagai dewa kekacauan yang flamboyan.
Selain itu, di episode ketiga ini atmosfir konflik mulai mencuat. Ada lebih banyak CGI, aksi sekelas film Marvel dan sinematografi ciamik dengan hujan meteor dibuat epik bergaya one-shot. Dan yang paling menghebohkan, Marvel dan Disney menggunakan episode ketiga ini untuk menjelaskan tentang preferensi seksual Loki sebagai bisexual. Terjadi disaat berada di dalam bar dengan palet berwarna ungu dan biru, yang dianggap sebagai warna bisexual.
Secara keseluruhan, tiga episode pertama ini memperkenalkan elemen-elemen penting dengan plot dan ceritanya masih tetap mengasyikkan. Dibarengi dengan kelucuan dari perselisihan antara Loki dan Sylvia maupun dengan Mobius. Banyak misteri yang perlahan-lahan terungkap dengan akhir menegangkan namun menggantung menilik jembatan episode selanjutnya.
Akankah masih banyak lagi teka-teki yang akan terpecahkan? Atau bagaimana nasib Loki manakala dia hanya berstatus varian? Kita nantikan saja kejutan besar apa yang kemungkinan bakal tersaji di tiga episode terakhir Loki yang tayang tiap Rabu di Disney+ Hotstar.
Post a Comment for "Review Serial 'Loki': Mengulik Sisi Lain Loki Dari Tiga Episode Pertama"